80 Desa di Kabupaten Banyuasin Kesulitan Air
Tribun Medan - Kamis, 15 September 2011 10:13 WIB
Laporan wartawan Sriwijaya Post / Syaifuddin Zuhri
TRIBUN-MEDAN.com, BANYUASIN - Kemarau yang melanda Bumi Sedulang Setudung, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dalam dua bulan terakhir ini berdampak sulitnya bagi warga untuk mendapatkan air bersih terutama untuk air minum, memasak, mandi, dan mencuci.
Sumber-sumber air warga baik itu sumur maupun sungai kecil hampir semuanya kering akibat tidak turun hujan dalam dua bulan terakhir ini.
Ketua DPRD Banyuasin H Agus Salam kepada sripoku.com, Selasa (13/9/2011), mengatakan, dari informasi yang berhasil dirangkum hampir di setiap kecamatan ada desa yang kesulitan air bersih.
“Kalau dihitung dari 288 desa bisa mencapai 80 desa yang saat ini kekeringan kesulitan mendapatkan air bersih,“ katanya.
Ke-80 desa itu tersebar di berbagai kecamatan mulai dari Kecamatan Banyuasin III, Betung, Pulaurimau, Tungkalilir, Talangkelapa, Tanjunglago, Rambutan, Banyuasin I dan sejumlah kecamatan wilayah peraiaran.
“Rata-rata desa yang kesulitan mendapatkan air bersih ini desa yang tidak dialiri jaringan PDAM. Contoh kecil saja wilayah Kecamatan Banyuasin III yang tidak jauh dari Ibu Kota Kabupaten, ada beberapa desa yang kekeringan kesulitan mendapatkan air bersih, “katanya.
Dengan kondisi ini, DPRD Banyuasin mendesak Pemkab Banyuasin, dalam hal ini PU Cipta Karya dan PDAM Tirta Betuah untuk mencarikan solusi guna membantu warga desa tersebut.
“Bila perlu PDAM menyediakan layanan keliling kepada masyarakat sehingga kesulitan mereka akan air bersih dapat teratasi,“ tegasnya.
Politisi senior Partai Golkar ini juga berharap Dinas PU Cipta Karya segera mengoperasikan sejumlah booster PDAM yang ada di beberapa kecamatan seperti booster yang ada di Desa Sungairebo, Betung, Tungkalilir, Makartijaya dan sejumlah kecamatan lainnya.
“Kalau saja keberadaan booster yang bernilai miliaran rupiah ini sudah dapat di operasikan, tentu kesulitan warga akan air bersih seperti saat ini tidak akan terjadi,“ tegasnya.
Kades Reganagung, Kecamatan Banyuasin III, Nurleman Usman, membenarkan jika Desa berpenduduk sekitar 1.200 kepala keluarga tersebut mengalami kekeringan.
“Sudah hampir dua bulan ini warga kita kesulitan mendapatkan air bersih, semua sumber air hampir semuanya kekeringan,“ katanya.(sripoku.com)
TRIBUN-MEDAN.com, BANYUASIN - Kemarau yang melanda Bumi Sedulang Setudung, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dalam dua bulan terakhir ini berdampak sulitnya bagi warga untuk mendapatkan air bersih terutama untuk air minum, memasak, mandi, dan mencuci.
Sumber-sumber air warga baik itu sumur maupun sungai kecil hampir semuanya kering akibat tidak turun hujan dalam dua bulan terakhir ini.
Ketua DPRD Banyuasin H Agus Salam kepada sripoku.com, Selasa (13/9/2011), mengatakan, dari informasi yang berhasil dirangkum hampir di setiap kecamatan ada desa yang kesulitan air bersih.
“Kalau dihitung dari 288 desa bisa mencapai 80 desa yang saat ini kekeringan kesulitan mendapatkan air bersih,“ katanya.
Ke-80 desa itu tersebar di berbagai kecamatan mulai dari Kecamatan Banyuasin III, Betung, Pulaurimau, Tungkalilir, Talangkelapa, Tanjunglago, Rambutan, Banyuasin I dan sejumlah kecamatan wilayah peraiaran.
“Rata-rata desa yang kesulitan mendapatkan air bersih ini desa yang tidak dialiri jaringan PDAM. Contoh kecil saja wilayah Kecamatan Banyuasin III yang tidak jauh dari Ibu Kota Kabupaten, ada beberapa desa yang kekeringan kesulitan mendapatkan air bersih, “katanya.
Dengan kondisi ini, DPRD Banyuasin mendesak Pemkab Banyuasin, dalam hal ini PU Cipta Karya dan PDAM Tirta Betuah untuk mencarikan solusi guna membantu warga desa tersebut.
“Bila perlu PDAM menyediakan layanan keliling kepada masyarakat sehingga kesulitan mereka akan air bersih dapat teratasi,“ tegasnya.
Politisi senior Partai Golkar ini juga berharap Dinas PU Cipta Karya segera mengoperasikan sejumlah booster PDAM yang ada di beberapa kecamatan seperti booster yang ada di Desa Sungairebo, Betung, Tungkalilir, Makartijaya dan sejumlah kecamatan lainnya.
“Kalau saja keberadaan booster yang bernilai miliaran rupiah ini sudah dapat di operasikan, tentu kesulitan warga akan air bersih seperti saat ini tidak akan terjadi,“ tegasnya.
Kades Reganagung, Kecamatan Banyuasin III, Nurleman Usman, membenarkan jika Desa berpenduduk sekitar 1.200 kepala keluarga tersebut mengalami kekeringan.
“Sudah hampir dua bulan ini warga kita kesulitan mendapatkan air bersih, semua sumber air hampir semuanya kekeringan,“ katanya.(sripoku.com)
Editor : Mauliana_Noor
Sumber : Sriwijaya Post